1. APAKAH YANG DISEBUT MADU ? Madu adalah cairan yang umumnya
memiliki rasa manis yang berasal dari nektar aneka bunga atau bagian
tanaman, yang diproses secara alami oleh lebah disarangnya. Fruktosa dan
glukosa merupakan zat utama pada madu. Madu yang bagus memiliki kalori
+/- 3.280 cal/kg. Jadi hanya madu yang dikumpulkan dan diproses secara
alami oleh lebahlah yang bisa disebut “MADU MURNI”.
2. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA MADU ? Sewaktu nektar dikumpulkan,
bahan tersebut masih mengandung kadar air tinggi (±85%) dan sukrosa
tinggi. Setelah lebah mengubah nektar menjadi madu dan dimatangkan
secara alami dalam sarang, maka kandungan air menjadi rendah (kadar air
17-20%). Demikian pula dengan sukrosa pada nektar, akan diubah menjadi
glukosa dan fruktosa dalam bentuk monosacharida yang mudah dicerna dan
diserap tubuh. Proses pematangan madu dalam sarang inilah yang
menentukan kualitas madu. Jadi kualitas madu ditentukan oleh kematangan
madu secara alami oleh lebah dalam sarang dan tingkat kadar air dan
bukan oleh jenis nektar/tanaman madu tersebut berasal. Jenis bunga atau
jenis nektar akan menentukan jenis madu (nama madu).
3. APAKAH KEUNGGULAN MADU DARI LEBAH APIS
MELIFERA * Apis mellifera merupakan lebah unggul yang telah terbukti
produktif dalam menghasilkan madu-madu berkualitas. * Lebah mudah
dikembangbiakkan dengan cepat dan tidak mudah minggat dari sarang. *
Mudah dikelola dan di awasi perkembangan lebahnya, sehingga kualitas dan
kuantitas madu yang dihasilkan akan lebih terjamin. * Digembalakan
menurut alur musim bunga yang silih berganti sehingga dihasilkan madu
yang beraneka ragam sesuai asal bunganya. * Karena mempunyai kualitas
yang lebih baik dari madu jenis lain, otomatis khasiat dan zat gizinya
lebih unggul. * Diperas dengan ekstraktor, sehingga kebersihan madu
lebih terjaga/higienis.Berbeda dengan madu dari lebah lain yang
mayoritas hanya diperas dengan tangan biasa dan larva lebah masih sering
ikut terperas.
4. MENGAPA DISEBUT MADU RANDU, MADU KOPI, MADU MANGGA DAN LAIN-LAIN?
Lebah Apis mellifera dibudidayakan dalam kotak-kotak yang bernama stup
lebah. Stup ini digembalakan ke berbagai perkebunan dan hutan. Karena
tempat penggembalaan dan musim bunga yang berbeda-beda,maka madu yang
dihasilkannyapun berbeda-beda pula sesuai dengan sumber tanaman / bunga
yang menghasilkan madu tersebut. Jadi penamaan madu berdasarkan nama
tanaman / bunga tempat dimana lebah mendapatkan madu.
5. APA SAJA YANG TERKANDUNG DI DALAM MADU ? Zat-zat atau senyawa yang
terkandung dalam madu sangat kaya dan kompleks, tidak kurang dari 181
macam zat.Diantaranya : * Fruktosa, glukosa, maltosa, sukrosa. * Aneka
vitamin (A,B1,B2,B3,B5,B6,D,K,E,Uric acid dan asam nikotinat). * Aneka
mineral (zat besi, kalsium, kalium, sodium, sulfur dan lain lain. *
Aneka enzim (enzim diastase, enzim infertase, enzim katalase dan lain
lain). * Aneka asam (formic acid, lactic acid, asam fosfat, asam
glukonat dan lain lain). * Hormon–hormon dan zat anti mikroba, anti
inflamasi, anti kanker, anti biotik alami, anti alergi, ekspektoran,
laksatif, anti anemic dan tonikum.
6. APAKAH KHASIAT MADU ? Sejak ribuan tahun yang lalu madu sudah
sangat terkenal kehebatan khasiatnya dan di manfaatkan secara luas
sebagai makanan sehat, campuran minuman, obat, bumbu dan kecantikan.
Madu merupakan salah satu makanan dengan gizi terlengkap. Di dalam madu
terkandung saripati aneka tumbuhan. Tentu saja khasiat madu lebih bisa
diharapkan jika madu tersebut asli dan berkualitas,dan bukan dari madu
palsu atau rusak.Khasiat madu diantaranya : 1. Diminum : * Memperlancar
metabolisme tubuh dan penetral toksin/racun yang berasal dari bahan
kimia yang terkandung dalam makanan, minuman, obat-obatan dan polusi. *
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit. *
Mengencangkan rahim/kandungan, atasi sembelit dan keracunan kehamilan. *
Membantu penyembuhan berbagai penyakit seperti: maag, batuk/TBC,
hepatitis, radang sendi, influensa, anemia, insomnia, gangguan jantung
dan lain lain. * Meningkatkan stamina, memperlancar peredaran darah,
mempertinggi kadar hemoglobin darah dan membantu proses regenerasi sel
pasca sakit. * Sangat baik dikomsumsi bayi dan anak-anak yang kurang
nafsu makan dan rentan. * Untuk mencegah sakit karena kurang asupan gizi
dan gizi tidak seimbang. * Mencegah anak yang ngompol di malam hari
(diminum sebelam tidur). 2. Dioles : * Mengobati luka bakar, mengatasi
infeksi dan mempercepat penyembuhan luka. * Mengencangkan kulit,
mengambat penuaan dini, sebagai pelembut & penyehat kulit. *
Mengatasi ketombe dan memperlambat tumbuhnya uban. * Mengatasi bibir
pecah-pecah, sariawan dan mencegah kanker kulit.
7. AMANKAH MADU DIKONSUMSI PENDERITA DIABETES ? Penderita diabetes
memiliki masalah pada kinerja pankreas dalam memproduksi insulin.Insulin
inilah yang berperan untuk memecah zat gula jenis disakarida.Madu yang
baik biasanya hanya mengandung sukrosa 1-3 %, selebihnya di dominasi
oleh glukosa dan fruktosa yang merupakan gula sederhana / monosakarida.
Berbeda dengan gula pasir (disakarida) yang membutuhkan enzim insulin
untuk dapat dipecah dan diserap tubuh, madu yang merupakan merupakan
gula monosakarida akan langsung diserap tubuh dan diubah menjadi
energi.Karena itu, madu AMAN bagi penderita diabetes bahkan bisa
membantu menstabilkan kadar gula dalam darah menjadi normal.
9. BAGAIMANA CARA MEMILIH MADU YANG BAIK DAN BERKUALITAS? a. Cara
sederhana Ambil satu gelas air putih, kemudian tuang madu ke dalam
gelas. Jika madu jatuh lurus ke dasar gelas dan air tidak keruh sampai 5
jam tanpa diaduk, kemungkinan besar madunya berkualitas bagus. Namun
jika madu dituang dalam air lalu airnya langsung keruh/keruh dalam tempo
2 jam (tanpa di aduk), berarti madu tersebut jelek / palsu. Tapi test
tersebut tidak mutlak dan harus digabung dengan test yang lain seperti
di bawah ini. b. Jika diuji dengan refraktometer, kadar air maxsimal 21 %
dengan rasa, warna dan bau yang normal sesuai jenis. Setiap jenis madu
murni memiliki rasa, warna dan bau yang khas. Jika dipanaskan, maka madu
akan berbau gosong, warna menjadi lebih gelap, rasa berubah dan aroma
khas madu tersebut akan hilang. Dengan kadar air yang rendah/max 21%,
sangat sulit dipalsu tanpa berubah rasa, warna dan bau. c. Uji kualitas
madu di laboratorium sesuai dengan parameter SNI 0135. 45 – 2004, yaitu
uji kadar air, diastase indeks, kadar glukosa, kadar fruktosa, kadar
sukrosa, HMF, dll. Tidak benar bahwa keaslian madu bisa dilihat hanya
dengan uji sakarin, karena pemalsuan madu mayoritas tidak memakai
sakarin, tapi memakai fruktosa sintetis, glukosa sintetis dll.
1o BAGAIMANA CIRI-CIRI MADU YANG PALSU ? Dipasaran dalam negeri,
jaminan akan keaslian dan mutu madu masih belum ada. Sebaliknya,
kecurigaan akan pemalsuan madu dan peredaran madu rusak selalu ada. Jika
madu palsu atau rusak yang dibeli (dikonsumsi),dikhawatirkan bukan
kesembuhan dan kebugaran yang di dapat, tapi justru penyakit atau
minimal tidak bisa merasakan khasiatnya. Sebenarnya diperindag RI telah
mengeluarkan “peraturan positif” tentang syarat mutu dan cara uji madu
yang benar, yang wajib dipatuhi oleh produsen / pengemas madu yaitu SNI
0135.45 – 2004. Sayangnya sangat sedikit pihak yang mau memenuhi syarat
di atas, bahkan madu palsu / rusak yang justru marak dijual baik sengaja
atau tidak. Harus diakui, untuk mengetahui madu tersebut asli atau
palsu, bermutu bagus atau tidak, membutuhkan keahlian dan ilmu yang
mendalam, serta dibutuhkan peralatan dan biaya yang cukup mahal (test di
laborat dengan parameter SNI 0135.45 – 2004). Sebaliknya, memalsu madu
relatif mudah dan murah. Karena itu, konsumen sebaiknya hanya membeli
madu pada pihak / produsen yang amanah, punya ternak lebah sendiri dan
punya keahlian seputar madu secara matang sehingga peluang tertipu madu
palsu akan semakin minim. Pemalsuan madu dapat dibagi tiga modus, yaitu :
a. Pemalsuan jumlah. Pemalsuan ini pada intinya adalah meningkatkan
jumlah madu “asli” dengan ditambah madu “palsu” atau bahan lain, seperti
fruktosa sintetis, glukosa sintetis, syirup dll. Contoh kasus: 20%
bagian adalah madu asli lalu ditambah gula sintetis 80% bagian,maka
jadilah Madu palsu.pemalsuan madu seperti ini sangat banyak beredar. b.
Pemalsuan mutu. Kadar air mempunyai hubungan yang signifikan dengan mutu
madu, dimana semakin rendah kadar air pada madu, maka akan semakin baik
mutunya, demikian pula sebaliknya. Pemalsu madu mempunyai madu dengan
kadar air sangat tinggi(22-30%). Kemudian kadar air diturunkan dengan
pemanasan suhu tinggi.Dengan pemanasan,madu akan jadi lebih kental.Tapi
dengan pemanasan,madu sangat encer tersebut yang kandungan gizinya telah
banyak rusak secara alami oleh fermentasi, akan semakin rusak bahkan
gizinya nyaris tanpa sisa.Pemanasan pada madu juga bisa mengakibatkan
madu mengandung racun,karena selama pemanasan madu bereaksi dengan
panci/logam yang dipakai untuk pemanasan madu tersebut.Jelas ini
merupakan PENIPUAN,karena sengaja ‘merekayasa’ madu dari kualitas jelek
menjadi kental tapi gizinya justru semakin rusak& bisa membahayakan
kesehatan konsumen,terutama anak-anak dan penderita penyakit. c.
Pemalsuan menyeluruh. Madu tersebut merupakan madu buatan semuanya /
100% palsu, sehingga komposisi kimia yang terkandung di dalamnya
merupakan komposisi yang “diada-adakan”.
11. BAGAIMANA CIRI MADU ASLI TAPI RUSAK ? * Yaitu jika madu tersebut
telah mengalami fermentasi / perubahan madu menjadi alkohol (etanol)
yang ditandai dengan: adanya suara berdesis jika tutup botol dibuka
(bergas), kemasan menggembung, madu berbusa banyak. Pada kasus kerusakan
madu yang parah, madu tersebut akan meleleh keluar sendiri ketika tutup
botol dibuka atau bahkan bisa meletus sendiri karena tekanan gas /
alkohol pada madu rusak tersebut. * Madu sangat encer (kadar air 23 – 30
% ), berbau tidak segar/ tidak enak karena fermentasi, rasa berubah
menjadi lebih asam/ kecut yang tidak normal, rasa kurang lezat dan
terlalu panas di tenggorokan karena efek alkohol yang berlebihan pada
madu. Madu dengan tanda-tanda fisik di atas, telah kehilangan zat gizi
dan kurang layak dijual. Jika madu rusak tersebut sampai dikonsumsi
anak-anak dan orang yang pencernaannya lemah, di khawatirkan bisa
membahayakan kesehatan. Oleh karena itu,para pengemas madu / produsen
WAJIB memiliki ilmu yang memadahi seputar madu dan seluk beluknya agar
tidak terjebak pada madu palsu atau madu asli tapi rusak baik sengaja
atau tidak. Selain itu, produsen harus memahami dan mematuhi standar
mutu madu yang telah ditetapkan pemerintah dalam SNI 0135.45 – 2004 agar
tidak terjatuh pada pelanggaran hukum pemerintah dan kejahatan terhadap
konsumen. Setelah di panen, madu kadar 23 – 30% umumnya hanya awet
disimpan beberapa minggu atau beberapa bulan saja, jika tidak segera
habis maka akan segera rusak / fermentasi sehingga tidak layak di jual.
12. APAKAH MADU HUTAN / LIAR LEBIH BAIK DARI MADU TERNAK (APIS
MELLIFERA) ? Baik tidaknya mutu madu tidak bisa dilihat hanya pada satu
sisi, tapi harus melihat beberapa sisi yang terkait dengan mutu madu.
Baik tidaknya mutu madu “mayoritas” ditentukan oleh kematangan / kadar
air madu dalam sarang secara alami oleh lebah.Jadi jika madu tersebut
kental alami oleh lebah dan tanpa proses rekayasa oleh manusia,maka madu
tersebut baik. Faktor lain yang menentukan mutu madu adalah jenis
lebah, jenis tanaman asal madu, cara pemanenan dan proses
penyimpanan.Namun pada faktanya madu hutan (liar) yang bisa memenuhi
standart SNI sangat langka bahkan nyaris tidak bisa ditemukan. Hal ini
karena madu hutan di dapat dari lebah Apis Dorsata yang sangat ganas dan
belum bisa dijinakkan sehingga tidak bisa dikontrol apakah madu
disarang tersebut sudah layak panen (tua) /belum. Belum lagi pemanenan
madu hutan masih menggunakan cara tradisional/di peras dengan tangan
biasa sehingga kebersihan kurang terjamin. Madu hutan yang asli pada
umumnya memiliki kadar air 23 -30% yang mudah fermentasi/rusak.Itupun
untuk bisa mendapatkan madu hutan yang asli sangat sulit.Pemalsuan madu
hutan sama maraknya dengan madu ternak, bahkan mayoritas dilakukan oleh
orang yang tidak paham tentang madu dan memakai bahan-bahan murahan yang
lebih berbahaya dari pemalsuan pada madu ternak.Sebaliknya,Pemalsu madu
ternak mayoritas adalah orang yang cukup paham tentang madu.
13. MENGAPA KADAR AIR MENJADI SALAH SATU FAKTOR PENTING DALAM MEMILIH
MADU ? Madu bisa rusak secara alami (tanpa perlakuan manusia) jika madu
tersebut telah fermentasi / bergas. Fermentasi adalah proses perubahan
gula sederhana pada madu (fruktosa dan glukosa madu) menjadi ETANOL
(alkohol). Fermentasi hanya bisa terjadi jika khamir / yeasts / ragi
yang ada dalam madu mendapatkan media madu dengan kadar air tinggi (23 –
30%). Semakin rendah kadar airnya, maka peluang fermentasi pada madu
semakin kecil dan lambat. Madu yang aman dari fermentasi biasanya kadar
air 16% – 21%, atau idealnya kadar 16 – 20%. Madu yang telah fermentasi
(jika tutup botol dibuka timbul suara berdesis disertai busa yang banyak
bahkan bisa meletus),tidak layak dikonsumsi apalagi untuk dijual pada
konsumen.
14. APAKAH BENAR MADU ASLI TIDAK BEKU JIKA DIMASUKKAN KULKAS /
FREZER? Tidak benar. Bagi orang yang cukup paham tentang madu, tentu
akan mengetahui bahwa madu murni ada yang bisa mengkristal (beku) dan
ada yang tidak bisa beku. Fakta tentang hal ini banyak tertulis dalam
buku-buku tentang perlebahan yang beredar di toko-toko buku.Madu asli
(murni) akan bisa mengkristal / beku, jika kadar glukosa dalam madu
lebih banyak dari kadar fruktosanya. Contoh madu yang bisa mengkristal :
madu karet, kelengkeng, mente dan kaliandra. Dan madu asli (murni)
tidak bisa beku jika kadar fruktosa dalam madu lebih banyak dari kadar
glukosanya. Contoh : madu randu, rambutan, kopi, sono dan mangga. Jadi
ada yang masuk jenis madu bisa beku dan sebagian lain masuk jenis madu
yang tidak bisa beku. Jika menjumpai madu randu / kopi bisa beku atau
mengkristal, kemungkinan besar madu tersebut palsu. Beku tidaknya madu
tidak berpengaruh pada khasiat madu, asal terpenuhi syarat-syarat
sebagai madu asli yang berkualitas. Jika membeli madu karet, kaliandra,
kelengkeng dll yang masuk jenis madu bisa beku, sebaiknya tidak disimpan
dalam kulkas.Pengkristalan pada madu akan lebih cepat terjadi pada
daerah dingin / suhu di bawah 16 derajat celcius.
15. APAKAH KEASLIAN MADU BISA DI TES DENGAN CARA SEDERHANA? Untuk
menentukan keaslian dan kualitas madu secara akurat, sampai sekarang
masih menggunakan peralatan mahal / bantuan laborat yang sesuai standart
SNI,apalagi bagi yang awam masalah madu.Namun bagi para ahli madu/orang
yang berpengalaman masalah madu, dengan mencicipi dan mengamati tanda
tanda fisik pada madu insyaAllah sudah bisa menentukan keaslian dan
kualitas madu. Itupun pada kasus madu-madu tertentu masih menggunakan
beberapa peralatan yang mendukung seperti refraktometer dan uji diastase
indeks. Alternatif yang bisa dipilih bagi pemula / konsumen untuk bisa
tentukan kualitas madu adalah seperti yang tertulis di point nomor 8
diatas. Sedangkan cara test madu yang sederhana dan banyak beredar di
masyarakat seperti : uji sakarin pada dinkes (karena pemalsuan madu
mayoritas tidak memakai sakarin), madu yang bagus “katanya” tidak
merembes di koran, bisa mematangkan kuning telor, tidak di kerumuni
semut, tidak bisa beku, dll “tidak bisa” dibuktikan secara ilmiah
kebenarannya dan tidak bisa dijadikan parameter dalam uji madu yang bisa
di pertanggung jawabkan.
16. BAGAIMANA JIKA MADU DIPANASKAN / DIMASAK AGAR TAMPAK LEBIH
KENTAL? Madu yang dimasak (steam), biasanya berasal dari madu yang masih
muda / encer sekali sehingga madu tersebut mudah menjadi alkohol
(fermentasi). Dengan dipanaskan / dimasak (steam), maka fermentasi akan
terhenti dan madu lebih kental. Tapi madu yang kaya vitamin, mineral dan
enzim akan sangat mudah rusak oleh pemanasan / pemasakan, apalagi jika
pemanasannya menggunakan panci dari logam / panci. Tentu saja hal ini
bisa merugikan dan membahayakan konsumen, terlebih lagi jika dilakukan
oleh pihak-pihak yang tidak jujur dan sangat awam terhadap kualitas madu
serta seluk-beluknya. Demikian juga jika ada yang ada mengentalkan madu
dengan menjemur madu tersebut. Alih-alih bukan tambah kental, madu yang
bersifat higroskopis tersebut justru akan menarik kelembaban di udara
sehingga madu justru akan semakin encer/rusak.
17. ADA YANG MENGATAKAN BAHWA MADU ASLI TIDAK DIKERUMUNI SEMUT,
APAKAH INI BENAR ? Tidak benar. Semua semut menyukai rasa manis,
termasuk rasa manis yang ada pada madu. Bahkan ada tiga jenis semut yang
memang suka madu, seperti semut pudak, semut gramang dan semut hitam
dengan tubuh lancip. Tentu saja tidak ada bukti ilmiah yang menunjang
pemahaman salah tersebut.
18. APAKAH MADU YANG ASLI BISA MEMATANGKAN KUNING TELOR ? Sebenarnya
itu bukan matang, tapi hanya menggumpal (koagulasi). Madu yang bersifat
asam jika dicampur/bertemu dengan kuning telor yang mengandung protein
dan lemak maka akan menggumpal. Jadi tidak benar jika madu asli bisa
mematangkan kuning telor.
19. BAGAIMANA CARA PENYIMPANAN MADU YANG BENAR ? * Sebaiknya madu
disimpan di botol kaca atau botol plastik dari bahan P.E.T (khusus untuk
makanan dan sudah teruji aman sebagai wadah madu / makanan). Tidak
diperkenankan mengemas madu dalam wadah P.V.C karena bisa beracun /
terkontaminasi.Ciri-ciri botol PVC: umumnya botol agak butek / buram dan
terlihat garis sambungan pada botol, jika dicium terasa bau plastik
yang agak menyengat.Adapun botol P.E.T yang memiliki ciri-ciri : botol
bening /sangat bening, tidak tampak garis sambungan pada botol, tidak
berbau dan biasanya lebih mahal dari botol PVC. * Menyimpan madu dalam
wadah logam juga tidak dianjurkan karena juga bisa bereaksi racun. *
Madu bersifat higroskopis (menyerap air di udara), karena itu sebaiknya
tidak menyimpan madu dalam wadah terbuka, apalagi lebih dari semalam.
Madu yang dibiarkan terbuka lebih dari semalam maka kadar airnya akan
naik / tambah encer dan kualitas akan turun.
20. APAKAH MADU AMAN BAGI ANAK-ANAK DAN BAYI? Ada pendapat dari
sebagian pihak bahwa madu tidak boleh diberikan pada anak dibawah usia 1
tahun dengan alasan madu tersebut dikhawatirkan bisa menyebabkan sakit
yang disebut Botulism(di sebabkan oleh clostridium Botulinum).Namun hal
ini telah dibuktikan ketidakbenarannya oleh “team dokter dari rumah
sakit Al Kafji National Hospital-Saudi Arabia”,yang meneliti lebih dari
220 contoh madu dari berbagai negara dan interview dengan keluarga dari
1500 bayi lebih yang di beri madu sejak lahir.Dari penelitian ini
membuktikan “TIDAK ADA SATUPUN” madu yang tercemar clostridium Botilinum
dan tidak ada satupun bayi yang menderita Botulism karena madu.Jadi
peluang adanya Clostridium Botilium pada madu,sama dengan peluang
keberadaannya pada bahan makanan lain yang berasal dari alam seperti
susu dan lain-lain. Jadi madu aman di konsumsi segala usia bahkan bayi
dibawah usia 1 tahun.
Sabtu, Oktober 22, 2011
Cara Mengetahui Keaslian Madu dan Ciri-ciri Madu Palsu
Diposting oleh
Unknown
di
Sabtu, Oktober 22, 2011
Label:
Informasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tips dan Trik
- 13 Cara Menghindari Penipuan SMS Premium Penyedot Pulsa
- 8 Tips Touring Aman dan Nyaman Pakai Motor
- 7 Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik
- Cara Mengetahui Keaslian Madu dan Ciri-ciri Madu Palsu
- 9 Cara Merawat Rambut Sehat
- Tips Memilih & Membeli HP Baru & Bekas
- 10 Kiat Membeli Rumah di Komplek Perumahan
- 10 Tips Investasi
- Cara Cepat Cek IP Address Lewat Browser
Follow Me
bLOGGER
XI. TKJ1
XI.TKJ.3
XI.TKJ4
XI.TKJ.2
Sitemeter
Statistik
Arsip Blog
Labels
- Blogspot (98)
- Informasi (9)
- Windows (4)
- Linux (2)
- Trik Komputer dan Windows (2)
- Download E-Book (1)
- Download MP3 (1)
- Download Software (1)
- Islami.MP3 (1)
- Kesehatan (1)
- Modul (1)
- Yahoo (1)
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa kasih komennya : }